Selasa, 08 Januari 2013

bahasa indonesia kelompok


Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Kata Baku dan Tidak Baku”. Selain itu tak lupa juga kita junjungkan Salawat serta Salam kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga serta sahabatnya, yang telah membawa kita ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Dalam Makalah ini, kami membahas tentang pengertian,contoh kata baku dan tidak baku serta beberapa penjalasan yang terkait dengan materi pembahasan dalam makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penjelasan makalah dengan materi Kata Baku dan Tak Baku. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran maupun kritik dari teman-teman atau saudara kalian namun yang bersifat membangun, agar kami dapat menjadi yang lebih baik lagi. Semoga pembahasan dalam makalah ini bermanfaat untuk kita.


KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
Oleh:
Kelompok : 5
NUR AMALIA
SIDIQ PURNAMA
MUH.TAKBIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KENDARI
2012

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………….
Bab I Pendahuluan
Latar belakang …………………………………………….
Rumusan Masalah ………………………………………..
Tujuan ……………………………………………………….
Bab II Pembahasan
Isi ……………………………………………………………..
Bab III Penutup
Manfaat ……………………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………….

Bab II

Pembahasan
Isi
Pengertian kata baku dan tidak baku
Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.

Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan.

Dalam Pedoman UmumPembentukan istilah (PUPI)diterangkan sistem pembentukkan istilah serta pengindonesiaan kosa kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing. Bila kita memedomani sistem tersebut akan telihat keberaturan dan kemapanan bahasa Indonesia.

Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Huruf A
Aktivitas bukan Aktifitas
Andal (bukan) Handal
Andam (bukan) Handam
Antre (bukan) Antri
Anutan (bukan) Panutan
Apotek (bukan) Apotik
Asas (bukan) Azas
Atlet (bukan) Atlit
Huruf B
Balsam (bukan) Balsem
Belasungkawa (bukan) Bela sungkawa
Berangus (bukan) Brangus
Berengsek (bukan) Brengsek
Berkah (bukan) Barokah
Besok (bukan) Esok
Bumiputra (bukan) Bumi putra
Bus (bukan) Bis
Huruf C
Cabai (bukan) Cabe
Capai (bukan) Capek
Cendekiawan (bukan) Cendikiawan
Cenderamata (bukan) Cinderamata
Cengkih (bukan) Cengkeh

Huruf D
Daripada (bukan) Dari pada
Debit (bukan) Debet
Definisi (bukan) Difinisi
Desain (bukan) Disain
Detail (bukan) Detil
Diagnosis (bukan) Diaganosa
Doa (bukan) Do’a
Dolar (bukan) Dollar
Dukacita (bukan) Duka cita

Huruf E
Efektivitas (bukan) Efektifitas
Eksem (bukan) Eksim
Ekstrem (bukan) Ekstrim
Elektrode (bukan) Elektroda
Elips (bukan) Elip
Elite (bukan) Elit
Email (bukan) E-mail
Embus (bukan) Hembus
Empas (bukan) Hempas
Huruf F
Faksimile (bukan) Faksimili
Februari (bukan) Pebruari
Fondasi (bukan) Pondasi
Fotokopi (bukan) Photocopy
Huruf G
Geladi (bukan) Gladi
Genius (bukan) Jenius
Genting (bukan) Genteng
Glukosa (bukan) Glukose

Huruf H
Hadis (bukan) Hadits
Hafal (bukan) Hapal
Hakikat (bukan) Hakekat
Halalbihalal (bukan) Halal bihalal
Harfiah (bukan) Harafiah
Hierarki (bukan) Hirarki

Huruf I
Ijazah (bukan) Ijasah
Imajinasi (bukan) Imaginasi
Imbau (bukan) Himbau
Impit (bukan) Himpit
Indra (bukan) Indera
Ingin (bukan) Pengen
Insaf (bukan) Insyaf
Intelijen (bukan) Intelejen
Introspeksi (bukan) Interopeksi

Huruf J
Jadwal (bukan) Jadual
Jemawa (bukan) Jumawa
Jender (bukan) Gender
Jenderal (bukan) Jendral
Jumat (bukan) Jum’at

Huruf K

Kabar (bukan) Khabar
Kacamata (bukan) Kaca mata
Kaidah (bukan) Kaedah
Kanguru (bukan) Kangguru
Kanker (bukan) Kangker
Karena (bukan) Karna
Karier (bukan) Karir

Huruf L

Laba-Laba (bukan) Labah-Labah
Lahad (bukan) Lahat
Lembap (bukan) Lembab
Lever (bukan) Liver
Limfa (bukan) Limpa
Linear (bukan) Linier
Lokakarya (bukan) Loka karya
Lubang (bukan) Lobang

Huruf M

Maaf (bukan) Ma’af
Majelis (bukan) Majlis
Makhluk (bukan) Mahluk
Manajemen (bukan) Managemen
Mangkuk (bukan) Mangkok
Marah (bukan) Amarah
Masjid (bukan) Mesjid
Massal (bukan) Masal

Huruf N
Nakhoda (bukan) Nahkoda, Nakoda
Napas (bukan) Nafas
Nasihat (bukan) Nasehat
Netralisasi (bukan) Netralisir

Huruf O
Objek (bukan) Obyek
Ojek (bukan) Ojeg
Olahraga (bukan) Olah raga
Omzet (bukan) Omset
Orang tua (bukan) Orangtua
Otomatis (bukan) Automatis

Huruf P

Paham (bukan) Faham
Pancaindra (bukan) Pancaindera, Panca Indera
Pancaroba (bukan) Panca roba
Paspor (bukan) Pasport
Peduli (bukan) Perduli
Pembaruan (bukan) Pembaharuan
Pergedel (bukan) Perkedel
Perilaku (bukan) Prilaku

Huruf R

Rapi (bukan) Rapih
Realitas (bukan) Realita
Restoran (bukan) Restauran
Rezeki (bukan) Rizki, Rejeki
Rezim (bukan) Rejim
Risiko (bukan) Resiko
Ritme (bukan) Ritma
Roboh (bukan) Rubuh
Huruf S

Sah (bukan) Syah
Sahaja (bukan) Sehaja
Saksama (bukan) Seksama
Samudra (bukan) Samudera
Saputangan (bukan) Sapu tangan
Saraf (bukan) Syaraf, Sarap

Huruf T

Takhayul (bukan) Tahayul
Takhta (bukan) Tahta
Takwa (bukan) Taqwa
Tampak (bukan) Nampak
Tanda tangan (bukan) Tandatangan


Huruf U
Ubah (bukan) Rubah
Ubah (bukan) Rubah
Unta (bukan) Onta
Urine (bukan) Urin

Huruf w
Wiraswasta (bukan) Wirausaha

Huruf Y
Yudikatif (bukan) Judikatif
Yudisial (bukan) Judisial

Huruf Z
Zaman (bukan) Jaman
Zikir (bukan) Dzikir
Zuhur (bukan) Dzuhur, Lohor

Ciri-Ciri Bahasa Baku

Komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang di keluarkan dari intansi resmi, perundang-undangan, penanaman dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
Wacana teknis, seperti dalam laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya.
Pembicaraan di depan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
Pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati, dan sebagainya.

Penggunaan Kaidah Tata Bahasa Normatif

1) Pemakaian awalan me- dan awalan ber- secara eksplisit dan konsisten, misalnya :

Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Gubernur meninjau - Gubernur tinjau daerah
daerah kebakaran.   Kebakaran.
Pintu pelintasan kereta -  Pintu pelintasan kereta itu
itu bekerja secara    kerja secara otomatis.
otomatis. -  Anaknya sekolah di Bandung.
Anaknya bersekolah di
Bandung.

2) Penggunaan kata penghubung bahwa dan karena dalam kalimat majemuk secara eksplisit dan konsisten, misalnya :

Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Ia tidak tahu bahwa -  Ia tidak tahu anaknya
anaknya sering bolos.     Sering bolos.
Ibu guru marah kepada -  Ibu guru marah kepada
Sudin karena ia sering   Sudin, ia sering bolos.
bolos.

3) Menghindari pemakaian unsur gramatikal dialek regional atau unsur gramatikal bahasa daerah, misalnya :

Bahasa Baku Bahasa tidak Baku
Dia mengontrak rumah -  Dia ngotrak rumah di
Di Kebayoran.   Kebayoran Lama.
Mobil Paman saya baru. -  paman saya mobilnya
  Baru.
Penggunaan Kalimat Secara Efektif
Maksudnya, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dengan tepat menyampaikan pesan pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang dimaksud oleh si pembicara atau penulis.
Keefektifan kalimat ini dapat dicapai, antara lain dengan :




a) Susunan kalimat menurut aturan tata bahasa yang benar.
Misalnya :

Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Pulau Buton banya meng- -  Di Pulau Buton banyak
hasilkan aspal.    menghasilkan aspal.
Tindakan-tindakan kekeras- -  Tindakan-tindakan keke-
an itu menyebabkan pendu-    rasan itu menyebabkan
duk dan keluarganya mera-    penduduk merasa tidak
sa tidak aman.    aman dan keluarganya.

b) adanya kesatuan pikiran dan hubungan yang logis di dalam kalimat. Misalnya :

Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
dia datang ketika kami -  Ketika kami sedang makan
sedang makan.   Dan dia datang.
Loket belum dibuka wa- -  Loket belum dibuka wa-
laupun hari sudah siang.   Laupun hari tidak hujan.

c) penggunaan kata secara tepet dan efisien. Misalnya :

Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Korban kecelakaan lalu -  Korban kecelakaan lalu
Lintas bulan ini bertam-     lintas bulan ini naik.
bah.
Panen yang gagal me- -  Panen yang gagal me-
maksa kta mengimpor   mungkinkan kita meng-
beras.   impor beras.
Nama gadis yang ber- -  Nama gadis yang menge-
baju merah itu Siti   nakan baju berwarna me-
Aminah.            Rah itu Siti Aminah.
Bayarlah dengan uang -  Kepada para penumpang
pas!            diharap supaya membayar
           dengan uang pas.
Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang

Adanya latar belakang di buatnya makalah ini karena, kami para mahasiswa ingin mengetahui lebih jauh tentangg pembentukan atau aturan dalam Kata Baku dan Tidak Baku.

Rumusan Masalah

Apa pengertian dari Kata Baku dan Tidak Baku ?
Bagaimana Contoh-Contoh Kata Baku dan Tidak Baku ?
Apa Ciri-Ciri Bahasa Baku ?
Bagaimana cara penggunaan kata secara tepat dan efisien ?

Tujuan 

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah, agar kita dapat mengerti serta mengetahui fungsi,contoh dan tata cara penggunaan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang telah di tetapkan.

Penutup 

Manfaat
Setelah kita mempelajari dan memahami isi dari makalah ini, maka kita dapat mengambil banyak manfaat misalnya, kita dapat mengetahui kata-kata yang benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia serta dapat mengenali kelompok Kata Baku dan Tidak Baku. Dalam makalah ini juga membahas tentang aturan dalam penggunaan kata di sebuah kalimat, hal itu tentu saja banyak memberikan kita pelajaran dan semakin menambah pembendaharaan kata.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar