Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Kata Baku dan Tidak Baku”. Selain itu tak lupa juga kita junjungkan Salawat serta Salam kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga serta sahabatnya, yang telah membawa kita ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Dalam Makalah ini, kami membahas tentang pengertian,contoh kata baku dan tidak baku serta beberapa penjalasan yang terkait dengan materi pembahasan dalam makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penjelasan makalah dengan materi Kata Baku dan Tak Baku. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran maupun kritik dari teman-teman atau saudara kalian namun yang bersifat membangun, agar kami dapat menjadi yang lebih baik lagi. Semoga pembahasan dalam makalah ini bermanfaat untuk kita.
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
Oleh:
Kelompok : 5
NUR AMALIA
SIDIQ PURNAMA
MUH.TAKBIR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KENDARI
2012
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………….
Bab I Pendahuluan
Latar belakang …………………………………………….
Rumusan Masalah ………………………………………..
Tujuan ……………………………………………………….
Bab II Pembahasan
Isi ……………………………………………………………..
Bab III Penutup
Manfaat ……………………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………….
Bab II
Pembahasan
Isi
Pengertian kata baku dan tidak baku
Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.
Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan.
Dalam Pedoman UmumPembentukan istilah (PUPI)diterangkan sistem pembentukkan istilah serta pengindonesiaan kosa kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing. Bila kita memedomani sistem tersebut akan telihat keberaturan dan kemapanan bahasa Indonesia.
Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Huruf A
• Aktivitas bukan Aktifitas
• Andal (bukan) Handal
• Andam (bukan) Handam
• Antre (bukan) Antri
• Anutan (bukan) Panutan
• Apotek (bukan) Apotik
• Asas (bukan) Azas
• Atlet (bukan) Atlit
Huruf B
• Balsam (bukan) Balsem
• Belasungkawa (bukan) Bela sungkawa
• Berangus (bukan) Brangus
• Berengsek (bukan) Brengsek
• Berkah (bukan) Barokah
• Besok (bukan) Esok
• Bumiputra (bukan) Bumi putra
• Bus (bukan) Bis
Huruf C
• Cabai (bukan) Cabe
• Capai (bukan) Capek
• Cendekiawan (bukan) Cendikiawan
• Cenderamata (bukan) Cinderamata
• Cengkih (bukan) Cengkeh
Huruf D
• Daripada (bukan) Dari pada
• Debit (bukan) Debet
• Definisi (bukan) Difinisi
• Desain (bukan) Disain
• Detail (bukan) Detil
• Diagnosis (bukan) Diaganosa
• Doa (bukan) Do’a
• Dolar (bukan) Dollar
• Dukacita (bukan) Duka cita
Huruf E
• Efektivitas (bukan) Efektifitas
• Eksem (bukan) Eksim
• Ekstrem (bukan) Ekstrim
• Elektrode (bukan) Elektroda
• Elips (bukan) Elip
• Elite (bukan) Elit
• Email (bukan) E-mail
• Embus (bukan) Hembus
• Empas (bukan) Hempas
Huruf F
• Faksimile (bukan) Faksimili
• Februari (bukan) Pebruari
• Fondasi (bukan) Pondasi
• Fotokopi (bukan) Photocopy
Huruf G
• Geladi (bukan) Gladi
• Genius (bukan) Jenius
• Genting (bukan) Genteng
• Glukosa (bukan) Glukose
Huruf H
• Hadis (bukan) Hadits
• Hafal (bukan) Hapal
• Hakikat (bukan) Hakekat
• Halalbihalal (bukan) Halal bihalal
• Harfiah (bukan) Harafiah
• Hierarki (bukan) Hirarki
Huruf I
• Ijazah (bukan) Ijasah
• Imajinasi (bukan) Imaginasi
• Imbau (bukan) Himbau
• Impit (bukan) Himpit
• Indra (bukan) Indera
• Ingin (bukan) Pengen
• Insaf (bukan) Insyaf
• Intelijen (bukan) Intelejen
• Introspeksi (bukan) Interopeksi
Huruf J
• Jadwal (bukan) Jadual
• Jemawa (bukan) Jumawa
• Jender (bukan) Gender
• Jenderal (bukan) Jendral
• Jumat (bukan) Jum’at
Huruf K
• Kabar (bukan) Khabar
• Kacamata (bukan) Kaca mata
• Kaidah (bukan) Kaedah
• Kanguru (bukan) Kangguru
• Kanker (bukan) Kangker
• Karena (bukan) Karna
• Karier (bukan) Karir
Huruf L
• Laba-Laba (bukan) Labah-Labah
• Lahad (bukan) Lahat
• Lembap (bukan) Lembab
• Lever (bukan) Liver
• Limfa (bukan) Limpa
• Linear (bukan) Linier
• Lokakarya (bukan) Loka karya
• Lubang (bukan) Lobang
Huruf M
• Maaf (bukan) Ma’af
• Majelis (bukan) Majlis
• Makhluk (bukan) Mahluk
• Manajemen (bukan) Managemen
• Mangkuk (bukan) Mangkok
• Marah (bukan) Amarah
• Masjid (bukan) Mesjid
• Massal (bukan) Masal
Huruf N
• Nakhoda (bukan) Nahkoda, Nakoda
• Napas (bukan) Nafas
• Nasihat (bukan) Nasehat
• Netralisasi (bukan) Netralisir
Huruf O
• Objek (bukan) Obyek
• Ojek (bukan) Ojeg
• Olahraga (bukan) Olah raga
• Omzet (bukan) Omset
• Orang tua (bukan) Orangtua
• Otomatis (bukan) Automatis
Huruf P
• Paham (bukan) Faham
• Pancaindra (bukan) Pancaindera, Panca Indera
• Pancaroba (bukan) Panca roba
• Paspor (bukan) Pasport
• Peduli (bukan) Perduli
• Pembaruan (bukan) Pembaharuan
• Pergedel (bukan) Perkedel
• Perilaku (bukan) Prilaku
Huruf R
• Rapi (bukan) Rapih
• Realitas (bukan) Realita
• Restoran (bukan) Restauran
• Rezeki (bukan) Rizki, Rejeki
• Rezim (bukan) Rejim
• Risiko (bukan) Resiko
• Ritme (bukan) Ritma
• Roboh (bukan) Rubuh
Huruf S
• Sah (bukan) Syah
• Sahaja (bukan) Sehaja
• Saksama (bukan) Seksama
• Samudra (bukan) Samudera
• Saputangan (bukan) Sapu tangan
• Saraf (bukan) Syaraf, Sarap
Huruf T
• Takhayul (bukan) Tahayul
• Takhta (bukan) Tahta
• Takwa (bukan) Taqwa
• Tampak (bukan) Nampak
• Tanda tangan (bukan) Tandatangan
Huruf U
• Ubah (bukan) Rubah
• Ubah (bukan) Rubah
• Unta (bukan) Onta
• Urine (bukan) Urin
Huruf w
• Wiraswasta (bukan) Wirausaha
Huruf Y
• Yudikatif (bukan) Judikatif
• Yudisial (bukan) Judisial
Huruf Z
• Zaman (bukan) Jaman
• Zikir (bukan) Dzikir
• Zuhur (bukan) Dzuhur, Lohor
Ciri-Ciri Bahasa Baku
Komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang di keluarkan dari intansi resmi, perundang-undangan, penanaman dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
Wacana teknis, seperti dalam laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya.
Pembicaraan di depan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
Pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati, dan sebagainya.
Penggunaan Kaidah Tata Bahasa Normatif
1) Pemakaian awalan me- dan awalan ber- secara eksplisit dan konsisten, misalnya :
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Gubernur meninjau - Gubernur tinjau daerah
daerah kebakaran. Kebakaran.
Pintu pelintasan kereta - Pintu pelintasan kereta itu
itu bekerja secara kerja secara otomatis.
otomatis. - Anaknya sekolah di Bandung.
Anaknya bersekolah di
Bandung.
2) Penggunaan kata penghubung bahwa dan karena dalam kalimat majemuk secara eksplisit dan konsisten, misalnya :
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Ia tidak tahu bahwa - Ia tidak tahu anaknya
anaknya sering bolos. Sering bolos.
Ibu guru marah kepada - Ibu guru marah kepada
Sudin karena ia sering Sudin, ia sering bolos.
bolos.
3) Menghindari pemakaian unsur gramatikal dialek regional atau unsur gramatikal bahasa daerah, misalnya :
Bahasa Baku Bahasa tidak Baku
Dia mengontrak rumah - Dia ngotrak rumah di
Di Kebayoran. Kebayoran Lama.
Mobil Paman saya baru. - paman saya mobilnya
Baru.
Penggunaan Kalimat Secara Efektif
Maksudnya, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dengan tepat menyampaikan pesan pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang dimaksud oleh si pembicara atau penulis.
Keefektifan kalimat ini dapat dicapai, antara lain dengan :
a) Susunan kalimat menurut aturan tata bahasa yang benar.
Misalnya :
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Pulau Buton banya meng- - Di Pulau Buton banyak
hasilkan aspal. menghasilkan aspal.
Tindakan-tindakan kekeras- - Tindakan-tindakan keke-
an itu menyebabkan pendu- rasan itu menyebabkan
duk dan keluarganya mera- penduduk merasa tidak
sa tidak aman. aman dan keluarganya.
b) adanya kesatuan pikiran dan hubungan yang logis di dalam kalimat. Misalnya :
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
dia datang ketika kami - Ketika kami sedang makan
sedang makan. Dan dia datang.
Loket belum dibuka wa- - Loket belum dibuka wa-
laupun hari sudah siang. Laupun hari tidak hujan.
c) penggunaan kata secara tepet dan efisien. Misalnya :
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
Korban kecelakaan lalu - Korban kecelakaan lalu
Lintas bulan ini bertam- lintas bulan ini naik.
bah.
Panen yang gagal me- - Panen yang gagal me-
maksa kta mengimpor mungkinkan kita meng-
beras. impor beras.
Nama gadis yang ber- - Nama gadis yang menge-
baju merah itu Siti nakan baju berwarna me-
Aminah. Rah itu Siti Aminah.
Bayarlah dengan uang - Kepada para penumpang
pas! diharap supaya membayar
dengan uang pas.
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang
Adanya latar belakang di buatnya makalah ini karena, kami para mahasiswa ingin mengetahui lebih jauh tentangg pembentukan atau aturan dalam Kata Baku dan Tidak Baku.
Rumusan Masalah
Apa pengertian dari Kata Baku dan Tidak Baku ?
Bagaimana Contoh-Contoh Kata Baku dan Tidak Baku ?
Apa Ciri-Ciri Bahasa Baku ?
Bagaimana cara penggunaan kata secara tepat dan efisien ?
Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah, agar kita dapat mengerti serta mengetahui fungsi,contoh dan tata cara penggunaan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang telah di tetapkan.
Penutup
Manfaat
Setelah kita mempelajari dan memahami isi dari makalah ini, maka kita dapat mengambil banyak manfaat misalnya, kita dapat mengetahui kata-kata yang benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia serta dapat mengenali kelompok Kata Baku dan Tidak Baku. Dalam makalah ini juga membahas tentang aturan dalam penggunaan kata di sebuah kalimat, hal itu tentu saja banyak memberikan kita pelajaran dan semakin menambah pembendaharaan kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar